Sabtu, 17 Maret 2012

KOPI MUSONG (luwak) Liwa - part 2


morning....!!!
Kopi luwak adalah kenikmatan cita rasa kopi Indonesia yang telah menjadi legenda bagi pecinta kopi lokal maupun internasional. Luwak pensortir kopi adalah musang bulan yang hidup di hutan tropis, salah satunya di taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Propinsi Lampung merupakan ujung selatan dari TNBBS, dimana kelestarian hutan dengan flora dan faunanya harus tetap terjaga.
Kopi luwak adalah kopi yang dihasilkan dari pensortiran secara alami dengan oleh musang bulan. Musang Bulan memakan buah kopi arabika dan Robusta di kebun kopi petani setempat dan menghasilkan biji kopi pilihan untuk cita rasa kopi tertinggi. Buah kopi arabika/Robusta yang disortir dengan insting Luwak menghasilkan biji kopi dengan standar mutu dan hasil cita rasa kopi terbaik. Pengolahan secara tradisional membuat kopi olahan menjadi lebih terasa kental dengan cita rasa Indonesia yang kaya dengan budaya nenek moyang yang luhur dan terus terjaga.
Kopi Luwak sebagai warisan budaya nenek moyang yang telah terkenal sampai dunia menjadi salah satu komoditas dan identitas perkebunan di Indonesia, dan khususnya Kabupaten Lampung Barat.
Daerah perkebunan kopi di Propinsi Lampung dimulai dari Tanggamus, Sumberjaya, Way Tenong, Ranau, Krui atau Pesisir Barat. Kopi luwak alami didapatkan dari buah kopi yang dimakan oleh luwak dan dikeluarkan dalam kotorannya dalam bentuk biji utuh. Luwak hanya memakan buah kopi dengan kualitas baik dan langsung di pohon kopi, oleh karena itu kopi luwak hanya akan ada bila buah kopi di kebun mulai memerah dan akan panen. Kopi luwak alami sulit didapatkan karena kotoran (feces) Luwak yang berupa biji kopi kadang tersembunyi diantara bebatuan dan dahan kayu, sehingga sulit ditemukan oleh petani. Hal ini menyebabkan biji kopi luwak menjadi tercemar dan telah membusuk.
Dari sekian banyak produsen kopi berkualitas tinggi didunia Lampung – khususnya Kabupaten Lampung Barat – merupakan salah satu provinsi yang memiliki aset produksi kopi tertinggi di Indonesia. Dengan topografi yang berbukit dan beriklim tropis nan sejuk sangat pas untuk budidaya biji kopi berkualitas tinggi.
“Adapun komoditas unggulan yaitu Kopi Arabika dan Robusta. Masyarakat yang terlibat dalam usaha tani kopi di Kabupaten Lampung Barat mencapai 92,24% dari total angkatan kerja yang ada dengan 40.135 KK  berbasis komoditas kopi.  Kontribusi subsektor perkebunan terhadap PDRB Kabupaten Lampung Barat sebesar 42,41% yang didukung dengan tingginya produksi kopi pada tahun 2007 yaitu 38.419,3 ton.  Jumlah ini bila disetarakan dengan harga kopi Rp. 15.000/kg, maka sumbangan komoditas kopi bagi peningkatan pendapatan daerah mencapai Rp. 576,288 milyar.”
Dalam beberapa tahun terakhir ini, kemashuran kopi Luwak Indonesia telah menjadi bahan pembicaraan di beberapa kafe di Dunia terutama di London dan Negara-negara Persemakmuran seperti Hongkong, Singapura dan sebagainya.   Hal ini tidak terlepas dari jasa David Cooper pencipta kopi “Caffe Raro” yang berasal dari racikan kopi Blue Mountain dari Jamaica dengan Kopi Luwak Indonesia.Kopi Luwak adalah jenis kopi biasa yang telah dimakan oleh hewan bernama luwak atau musang.  Di dalam system pencernaan Luwak, biji kopi tidak dapat dicerna secara sempurna sehingga keluar lagi dalam bentuk biji utuh bersama feces Luwak.Luwak amat menyukai buah-buahan segar termasuk buah kopi sebagai makanannya.  Biji kopi dari buah kopi terbaik itulah yang digemari luwak, setelah dimakan dibuang beserta kotorannya, yang sebelumnya difermentasi dalam perut luwak.  Biji kopi seperti ini, pada masa lalu sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan difermentasikan secara alami.  Dan menurut keyakinan, rasa kopi luwak ini memang benar-benar berbeda dan spesial di kalangan penggemar dan penikmat kopi. Produk kopi luwak menjadi produk unggul bagi Lampung Barat, sehingga dengan produk perkebunan tersebut, nama Lampung Barat semakin berkibar dan mampu disejajarkan dengan beberapa daerah yang memiliki produk yang samaLampung Barat menjadi sentra penghasil produk kopi luwak terbesar di Provinsi Lampung, sebab daerah ini memiliki pasokan kebun kopi sangat luas, juga hewan luak (Musang) yang berlimpah, sehingga pengusaha kopi luak tidak merasa kesulitan dalam mengembangkan usaha ini. Harga bubuk kopi luak di Kabupaten Lampung Barat mencapai Rp850 ribu perkilo, sedangkan untuk kemasan ekonomis mencapai Rp30 ribu hingga Rp40 ribu perbungkus. Selain memiliki rasa yang nikmat, kopi luak dipercaya berkhasiat, sehingga produk kopi luak semakin digemari.