Rabu, 13 Juni 2012

TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM


Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang cukup populer di tengah masyarakat Indonesia, selain Jenis jamur lainnya seperti jamur merang, jamur kuping dan jamur shitake. Pada umumnya jamur tiram dikonsumsi oleh masyarakat sebagai sayuran untuk kebutuhan sehari-hari. Namun sebagian orang menjalankan bisnis olahan jamur tiram misalnya berbentuk keripik jamur tiram dan bentuk lain. Jamur tiram adalah jenis jamur kayu yang memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur kayu lainnya. Jamur tiram mengandung protein, lemak, fospor, besi, thiamin dan riboflavin lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur lain. Jamur tiram mengandung 18 macam asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dan tidak mengandung kolesterol.

PERSIAPAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM

1.Bangunan/Ruangan Budidaya Jamur Tiram
Pada dasarnya bangunan bisa memanfaatkan ruangan yang ada dalm rumah, biasanya bangunan untuk budidaya Jamur Tiram bangunan jamur terdiri dari beberapa ruangan, diantaranya:

1.Ruang persiapan
Ruang persiapan adalah ruangan yang berfungsi untuk melakukan kegiatan Pengayakan, Pencampuran, Pewadahan, dan Sterilisasi.

2. Ruang Inokulasi
Ruang Inokulasi adalah ruangan yang berfungsi untuk menanam bibit pada media tanam, ruang ini harus mudah dibersihkan, tidak banyak ventilasi untuk menghindari kontaminasi (adanya mikroba lain).

3. Ruang Inkubasi
Ruangan ini memiliki fungsi untuk menumbuhkan miselium jamur pada media tanam yang sudah di inokulasi (Spawning). Kondisi ruangan diatur pada suhu 22 – 28 derajat C dengan kelembaban 60% – 80%, Ruangan ini dilengkapi dengan rak-rak bambu untuk menempatkan media tanam dalam kantong plastic (baglog) yang sudah di inokulasi.

4.Ruang Penanaman
Ruang penanaman (growing) digunakan untuk menumbuhkan tubuh buah jamur. Ruangan ini dilengkapi juga dengan rak-rak penanaman dan alat penyemprot/pengabutan. Pengabutan berfungsi untuk menyiram dan mengatur suhu udara pada kondisi optimal 16 – 22 derajat C dengan kelembaban 80 – 90%.

5. Peralatan Dan Bahan Budidaya Jamur Tiram
Peralatan yang digunakan pada budidaya jamur diantaranya, Mixer, cangkul, sekop, filler, botol, boiler, gerobak dorong, sendok bibit, centong.
Bahan-bahan yang digunakan dalam budidaya jamur tiram adalah Serbuk kayu, bekatul (dedak), kapur (CaCO3), gips (CaSO4), tepung jagung (biji-bijan), glukosa, kantong plastik, karet, kapas, cincin plastik.

PROSES DAN TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM

1. Persiapan Bahan
Bahan yang harus dipersiapkan diantaranya serbuk gergaji, bekatul, kapur, gips, tepung jagung, dan glukosa.

2. Pengayakan
Serbuk kayu yang diperoleh dari penggergajian mempunyai tingkat keseragaman yang kurang baik, hal ini berakibat tingkat pertumbuhan miselia kurang merata dan kurang baik. Mengatasi hal tersebut maka serbuk gergaji perlu di ayak. Ukuran ayakan sama dengan untuk mengayak pasir (ram ayam), pengayakan harus mempergunakan masker karena dalam serbuk gergaji banyak tercampur debu dan pasir

3. Pencampuran
Bahan-bahan yang telah ditimbang sesuai dengan kebutuhan dicampur dengan serbuk gergaji selanjutnya disiram dengan air sekitar 50 – 60 % atau bila kita kepal serbuk tersebut menggumpal tapi tidak keluar air. Hal ini menandakan kadar air sudah cukup.

4. Pengomposan
Pengomposan adalah proses pelapukan bahan yang dilakukan dengan cara membumbun campuran serbuk gergaji kemudian menutupinya dengan plastic
5. Pembungkusan (Pembuatan Baglog)
Pembungkusan menggunakan plastik polipropilen (PP) dengan ukuran yang dibutuhkan. Cara membungkus yaitu dengan memasukkan media ke dalam plastik kemudian dipukul/ditumbuk sampai padat dengan botol atau menggunakan filler (alat pemadat) kemudian disimpan.

6. Sterilisasi
Sterilisasi dilakukan dengan mempergunakan alat sterilizer yang bertujuan menginaktifkan mikroba, bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur yang ditanam. Sterilisasi dilakukan pada suhu 90 – 100 derajat C selama 12 jam.

7. Inokulasi (Pemberian Bibit)
Inokulasi adalah kegiatan memasukan bibit jamur ke dalam media jamur yang telah disterilisasi. Baglog ditiriskan selama 1 malam setelah sterilisasi, kemudian kita ambil dan ditanami bibit diatasnya dengan mempergunakan sendok makan/sendok bibit sekitar + 3 sendok makan kemudian diikat dengan karet dan ditutup dengan kapas. Bibit Jamur Tiram yang baik yaitu:
- Varitas unggul
- Umur bibit optimal 45 – 60 hari
- Warna bibit merata
- Tidak terkontaminasi

8. Inkubasi (masa pertumbuhan miselium) Jamur Tiram
Inkubasi Jamur Tiram dilakukan dengan cara menyimpan di ruangan inkubasi dengan kondisi tertentu. Inkubasi dilakukan hingga seluruh media berwarna putih merata, biasanya media akan tampak putih merata antara 40 – 60 hari.

9. Panen Jamur Tiram
Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur mencapai tingkat yang optimal, pemanenan ini biasanya dilakukan 5 hari setelah tumbuh calon jamur. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk mempertahankan kesegarannya dan mempermudah pemasaran.

Senin, 07 Mei 2012

GETAH DAMAR MATA KUCING


Komoditas yang menjadi unggulan  Kabupaten Lampung Barat hingga dikenal ke dunia Internasional adalah Damar Mata Kucing (Shorea Javanica) dengan areal luas tanaman seluas 17.500 Ha dengan Produksi 5000 ton /tahun, dimana hampir 80%  damar mata kucing Indonesia berasal dari Lampung Barat, karena merupakan damar terbaik didunia dan digunakan sebagai stabilizer pada industri cat, tinta, pharmasi, kosmetik. Hampir diseluruh wilayah pesisir Lampung Barat yakni di Kecamatan Lemong, Pesisir Utara, Karya Penggawa, Pesisir Tengah, Pesisir Selatan, Ngambur, Bengkunat dan Bengkunat Belimbing terdapat hutan damar. Negara tujuan ekspor damar mata kucing meliputi : India, Jerman, Philipina, Perancis, Belgia, Uni Emirat Arab, Bangladesh, Pakistan dan Italia.
Sebagai Kabupaten yang menyimpan potensi besar getah Damar Mata Kucing (Shorea Javanica). Getah damar bisa menjadi komoditas unggulan Lampung dari Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Bahkan, getah Damar Mata Kucing bisa jadi ikon Lampung.
Getah Damar Mata Kucing di Krui sangat potensial untuk dikembangkan. Budidaya damar punya dua manfaat sekaligus yaitu pelestarian hutan dan ekonomi. Potensi damar yang cukup besar, membuat Lampung Barat menjadi penghasil damar terbesar di dunia. Harga damar kualitas asalan mencapai Rp.6.500, kualitas AC Rp8.500/kg, kualitas AB Rp10.500/kg dan kualitas ekspor ABC Rp13.000/kg.
Kabupaten Lampung Barat merupakan penghasil utama damar mata kucing di Lampung, termasuk di Indonesia. Produksi damar Kabupaten Lampung Barat tahun 2004 mencapai 6.503 ton, tahun 2005 sebanyak 3.992 ton, tahun 2006 sebanyak 6.518 ton, tahun 2007 mencapai 6.250 ton, tahun 2008 sekitar 5.850 ton dan Januari sampai Mei 2009 telah mencapai 2.469 ton.
Bagi masyarakat Lampung Barat terutama di daerah Krui, mengumpulkan getah damar tidak hanya pekerjaan laki-laki tetapi juga untuk perempuan. Damar Pinus (Shorea javanica) telah diolah di Krui sejak ratusan tahun yang lalu. Kawasan alami pohon damar telah dikenal di luar negeri sudah sejak lama. Para penguasa Belanda pada masa penjajahan menggunakannya sebagai bahan baku untuk memproduksi berbagai produk seperti pernis, cat, tinta, kemenyan dan kosmetik.
Hingga kini, masyarakat Krui terus melindungi warisan mereka, nuansa hijau pepohonan Damar Pinus mengisi bukit dan peternakan di wilayah pesisir. Masyarakat krui dalam mengelola perkebunan repong damar mempunyai hukum adat untuk melindungi Damar Pinus. Pohon Damar Pinus tidak boleh ditebang dan setiap orang yang melanggar hukum tersebut menerima hukuman dalam bentuk penanaman pohon Damar baru, Bahkan setiap orang yang akan menjadi calon pengantin harus menanam pohon sebelum menikah.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Pusat Riset Kehutanan Internasional menunjukkan bahwa dengan harga jual sekitar Rp 6.000 per kg, petani Damar bisa memperoleh sekitar Rp 10 juta setahun. Jumlah itu tidak termasuk dengan hasil panen pohon-pohon lain yang tumbuh diantara perkebunan Damar tersebut. Panen repong damar dapat memberikan pendapatan yang relatif baik.

Sabtu, 17 Maret 2012

KOPI MUSONG (luwak) Liwa - part 2


morning....!!!
Kopi luwak adalah kenikmatan cita rasa kopi Indonesia yang telah menjadi legenda bagi pecinta kopi lokal maupun internasional. Luwak pensortir kopi adalah musang bulan yang hidup di hutan tropis, salah satunya di taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Propinsi Lampung merupakan ujung selatan dari TNBBS, dimana kelestarian hutan dengan flora dan faunanya harus tetap terjaga.
Kopi luwak adalah kopi yang dihasilkan dari pensortiran secara alami dengan oleh musang bulan. Musang Bulan memakan buah kopi arabika dan Robusta di kebun kopi petani setempat dan menghasilkan biji kopi pilihan untuk cita rasa kopi tertinggi. Buah kopi arabika/Robusta yang disortir dengan insting Luwak menghasilkan biji kopi dengan standar mutu dan hasil cita rasa kopi terbaik. Pengolahan secara tradisional membuat kopi olahan menjadi lebih terasa kental dengan cita rasa Indonesia yang kaya dengan budaya nenek moyang yang luhur dan terus terjaga.
Kopi Luwak sebagai warisan budaya nenek moyang yang telah terkenal sampai dunia menjadi salah satu komoditas dan identitas perkebunan di Indonesia, dan khususnya Kabupaten Lampung Barat.
Daerah perkebunan kopi di Propinsi Lampung dimulai dari Tanggamus, Sumberjaya, Way Tenong, Ranau, Krui atau Pesisir Barat. Kopi luwak alami didapatkan dari buah kopi yang dimakan oleh luwak dan dikeluarkan dalam kotorannya dalam bentuk biji utuh. Luwak hanya memakan buah kopi dengan kualitas baik dan langsung di pohon kopi, oleh karena itu kopi luwak hanya akan ada bila buah kopi di kebun mulai memerah dan akan panen. Kopi luwak alami sulit didapatkan karena kotoran (feces) Luwak yang berupa biji kopi kadang tersembunyi diantara bebatuan dan dahan kayu, sehingga sulit ditemukan oleh petani. Hal ini menyebabkan biji kopi luwak menjadi tercemar dan telah membusuk.
Dari sekian banyak produsen kopi berkualitas tinggi didunia Lampung – khususnya Kabupaten Lampung Barat – merupakan salah satu provinsi yang memiliki aset produksi kopi tertinggi di Indonesia. Dengan topografi yang berbukit dan beriklim tropis nan sejuk sangat pas untuk budidaya biji kopi berkualitas tinggi.
“Adapun komoditas unggulan yaitu Kopi Arabika dan Robusta. Masyarakat yang terlibat dalam usaha tani kopi di Kabupaten Lampung Barat mencapai 92,24% dari total angkatan kerja yang ada dengan 40.135 KK  berbasis komoditas kopi.  Kontribusi subsektor perkebunan terhadap PDRB Kabupaten Lampung Barat sebesar 42,41% yang didukung dengan tingginya produksi kopi pada tahun 2007 yaitu 38.419,3 ton.  Jumlah ini bila disetarakan dengan harga kopi Rp. 15.000/kg, maka sumbangan komoditas kopi bagi peningkatan pendapatan daerah mencapai Rp. 576,288 milyar.”
Dalam beberapa tahun terakhir ini, kemashuran kopi Luwak Indonesia telah menjadi bahan pembicaraan di beberapa kafe di Dunia terutama di London dan Negara-negara Persemakmuran seperti Hongkong, Singapura dan sebagainya.   Hal ini tidak terlepas dari jasa David Cooper pencipta kopi “Caffe Raro” yang berasal dari racikan kopi Blue Mountain dari Jamaica dengan Kopi Luwak Indonesia.Kopi Luwak adalah jenis kopi biasa yang telah dimakan oleh hewan bernama luwak atau musang.  Di dalam system pencernaan Luwak, biji kopi tidak dapat dicerna secara sempurna sehingga keluar lagi dalam bentuk biji utuh bersama feces Luwak.Luwak amat menyukai buah-buahan segar termasuk buah kopi sebagai makanannya.  Biji kopi dari buah kopi terbaik itulah yang digemari luwak, setelah dimakan dibuang beserta kotorannya, yang sebelumnya difermentasi dalam perut luwak.  Biji kopi seperti ini, pada masa lalu sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan difermentasikan secara alami.  Dan menurut keyakinan, rasa kopi luwak ini memang benar-benar berbeda dan spesial di kalangan penggemar dan penikmat kopi. Produk kopi luwak menjadi produk unggul bagi Lampung Barat, sehingga dengan produk perkebunan tersebut, nama Lampung Barat semakin berkibar dan mampu disejajarkan dengan beberapa daerah yang memiliki produk yang samaLampung Barat menjadi sentra penghasil produk kopi luwak terbesar di Provinsi Lampung, sebab daerah ini memiliki pasokan kebun kopi sangat luas, juga hewan luak (Musang) yang berlimpah, sehingga pengusaha kopi luak tidak merasa kesulitan dalam mengembangkan usaha ini. Harga bubuk kopi luak di Kabupaten Lampung Barat mencapai Rp850 ribu perkilo, sedangkan untuk kemasan ekonomis mencapai Rp30 ribu hingga Rp40 ribu perbungkus. Selain memiliki rasa yang nikmat, kopi luak dipercaya berkhasiat, sehingga produk kopi luak semakin digemari.